Solusi Untuk Menyelesaikan Masalah Pergaulan Bebas

Kita semua mengetahui peningkatan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME, penyaluran minat dan bakat secara positif merupakan hal-hal yang dapat membuat setiap orang mampu mencapai kesuksesan hidup nantinya. Tetapi walaupun kata-kata tersebut sering ‘didengungkan’ tetap saja masih banyak remaja yang melakukan hal-hal yang tidak sepatutnya dilakukan. Selain daripada solusi di atas masih banyak solusi lainnya. Solusi-solusi tersebut adalah sebagai berikut:
a. Memperbaiki cara pandang dengan mencoba bersikap optimis dan hidup dalam “kenyataan”, maksudnya sebaiknya remaja dididik dari kecil agar tidak memiliki angan-angan yang tidak sesuai dengan kemampuannya sehingga apabila remaja mendapatkan kekecewaan mereka akan mampu menanggapinya dengan positif.
b. Menjaga keseimbangan pola hidup. Yaitu perlunya remaja belajar disiplin dengan mengelola waktu, emosi, energi serta pikiran dengan baik dan bermanfaat, misalnya mengatur waktu dalam kegiatan sehari-hari serta mengisi waktu luang dengan kegiatan positif
c. Jujur pada diri sendiri. Yaitu menyadari pada dasarnya tiap-tiap individu ingin yang terbaik untuk diri masing-masing. Sehingga pergaulan bebas tersebut dapat dihindari. Jadi dengan ini remaja tidak menganiaya emosi dan diri mereka sendiri.
d. Memperbaiki cara berkomunikasi dengan orang lain sehingga terbina hubungan baik dengan masyarakat, untuk memberikan batas diri terhadap kegiatan yang berdampak negatif dapat kita mulai dengan komunikasi yang baik dengan orang-orang di sekeliling kita.
e. Perlunya remaja berpikir untuk masa depan. Jarangnya remaja memikirkan masa depan. Seandainya tiap remaja mampu menanamkan pertanyaan “Apa yang akan terjadi pada diri saya nanti jika saya lalai dalam menyusun langkah untuk menjadi individu yang lebih baik?” kemudian hal itu diiringi dengan tindakan-tindakan positif untuk kemajuan diri para remaja. Dengan itu maka remaja-remaja akan berpikir panjang untuk melakukan hal-hal menyimpang dan akan berkurangnya jumlah remaja yang terkena HIV & AIDS nantinya.Selain usaha dari diri masing-masing sebenarnya pergaulan bebas dapat dikurangi apabila setiap orang tua dan anggota masyarakat ikut berperan aktif untuk memberikan motivasi positif dan memberikan sarana & prasarana yang dibutuhkan remaja dalam proses keremajaannya sehingga segalanya menjadi bermanfaat dalam kehidupan tiap remaja.

Ketika Harus Tinggalkan si Kecil di Rumah




MENINGGALKAN anak di rumah untuk beberapa waktu bisa jadi merupakan pengalaman baru, baik bagi Moms maupun si kecil. Entah karena urusan pekerjaan atau di Rumah Sakit untuk bersalin. Tentunya hal ini tidak mudah bagi keduanya, karena ada yang berubah dalam rutinitas di rumah.
Biasanya Moms menemani si kecil bermain, tidur, namun untuk sementara waktu si kecil tidak dapat bersama dengan Moms. Perasaan cemas dan khawatir pasti menggelayuti Moms dan si kecil. Namun hal ini tak musti dihindari. Asalkan ada persiapan sebelumnya, baik Anda maupun si kecil akan sama-sama tenang saat berada berjauhan.

Berikut ulasan menarik dari Maria H Limyati-Wijayanto MSi Psi, staf pengajar Fakultas Psikologi Ukrida, Jakarta.

Tak perlu cemas

Perasaan tak nyaman saat ditinggal oleh Moms, wajar dialami oleh si kecil. Dan hal ini jangan dianggap enteng. Moms harus bisa memahami dan menerima hal tersebut. Beri pengertian kepada si batita jika Anda hendak meninggalkannya, entah saat akan pergi bekerja atau jika tugas luar kota untuk beberapa hari. Cara ini dapat dilakukan beberapa hari sebelum Moms pergi.

Tapi ingat, kecemasan si kecil jangan sampai membuat Moms cemas juga. Pasalnya, perasaan itu dapat “menular” sehingga si kecil merasa semakin cemas lantaran dia membaca sikap Anda yang berubah.

Untuk mengurangi rasa cemas si kecil, yang utama adalah usahakan menjaga rutinitas yang biasa dilalui oleh si kecil sehari-hari. Jangan sampai rutinitas itu terganggu.

Siapkan segala keperluan anak

Selain itu, jika selama Moms pergi si kecil ditemani oleh suami, atau dititipkan kepada nenek, saudara atau pengasuh, siapkan semua keperluannya, seperti:
- Susu atau ASI jika si kecil masih minum ASI
- Makanan yang biasa dimakan
- Siapkan menu dan petunjuk menyiapkan makanan untuk si kecil
- Jadwal makan
- Aktivitas dan perlengkapan yang diperlukan selama Moms pergi

Jangan bohongi anak

Jika ini pengalaman pertama meninggalkan si kecil, beritahu kepada si kecil bahwa Moms akan tugas keluar kota dan harus menginap di sana. Jelaskan pula siapa yang akan menemaninya selama Anda pergi. Misalnya, jika Moms tidak pulang pada sore hari, si kecil akan tidur dengan siapa. Tentu dengan bahasa yang mudah dia mengerti.

Usahakan untuk menelepon si kecil, karena hal ini dapat mengatasi rasa kangennya terhadap Moms. Sampaikan kepadanya dengan pasti kapan Anda akan kembali ke rumah. Dan bila memungkinkan, manfaatkanlah teknologi seperti video call atau chatting dengan webcam.

Jangan pernah membohongi si kecil. Bila ternyata ada perubahan rencana, sampaikan juga pada si kecil agar ia lebih sabar menunggu.

Jika moms akan bersalin

Banyak rumah sakit yang melarang anak kecil untuk ikut menjenguk. Nah, jika Moms harus meninggalkannya karena hendak bersalin, sebaiknya cari rumah sakit bersalin yang memerbolehkan si kecil untuk ikut menjenguk calon adiknya. Dan ajaklah si kecil untuk bertemu Anda pada siang hari.

Namun, bila ternyata tidak memungkinkan untuk mengajak si kecil, sampaikan bahwa Moms akan menginap di rumah sakit untuk melahirkan adik bayi.

Penting untuk orang di rumah

Untuk orang-orang yang ada di rumah, baik ayah, pengasuh, kakak maupun anggota keluarga lainnya, dibutuhkan kerjasama untuk menjaga si kecil selama Moms tidak ada di rumah. Harus diingat bahwa informasi yang diberikan kepada si kecil oleh Moms harus sama dengan informasi yang diberikan oleh orang yang menjaganya.

Sehingga si kecil tidak merasa dibohongi dan semakin cemas. Juga ingatkan bahwa aturan-aturan yang diterapkan untuk si batita Anda tetap berlaku, walaupun Anda tidak ada di rumah. Sehingga ketika Moms pulang, tidak kewalahan dengan perubahan yang terjadi. Misalnya, soal makan yang biasanya duduk di meja makan, jangan disuapi sambil main. Tidur malam di kamar tanpa televisi, jangan berubah menjadi tidur di sofa sambil menonton televisi.
(Mom& Kiddie//tty)
text TEXT SIZE :
Share
Bicarakan kepada si kecil jika Anda ingin meninggalkannya untuk urusan pekerjaan. (Foto: Google)

MENINGGALKAN anak di rumah untuk beberapa waktu bisa jadi merupakan pengalaman baru, baik bagi Moms maupun si kecil. Entah karena urusan pekerjaan atau di Rumah Sakit untuk bersalin. Tentunya hal ini tidak mudah bagi keduanya, karena ada yang berubah dalam rutinitas di rumah.
Biasanya Moms menemani si kecil bermain, tidur, namun untuk sementara waktu si kecil tidak dapat bersama dengan Moms. Perasaan cemas dan khawatir pasti menggelayuti Moms dan si kecil. Namun hal ini tak musti dihindari. Asalkan ada persiapan sebelumnya, baik Anda maupun si kecil akan sama-sama tenang saat berada berjauhan.

Berikut ulasan menarik dari Maria H Limyati-Wijayanto MSi Psi, staf pengajar Fakultas Psikologi Ukrida, Jakarta.

Tak perlu cemas

Perasaan tak nyaman saat ditinggal oleh Moms, wajar dialami oleh si kecil. Dan hal ini jangan dianggap enteng. Moms harus bisa memahami dan menerima hal tersebut. Beri pengertian kepada si batita jika Anda hendak meninggalkannya, entah saat akan pergi bekerja atau jika tugas luar kota untuk beberapa hari. Cara ini dapat dilakukan beberapa hari sebelum Moms pergi.

Tapi ingat, kecemasan si kecil jangan sampai membuat Moms cemas juga. Pasalnya, perasaan itu dapat “menular” sehingga si kecil merasa semakin cemas lantaran dia membaca sikap Anda yang berubah.

Untuk mengurangi rasa cemas si kecil, yang utama adalah usahakan menjaga rutinitas yang biasa dilalui oleh si kecil sehari-hari. Jangan sampai rutinitas itu terganggu.

Siapkan segala keperluan anak

Selain itu, jika selama Moms pergi si kecil ditemani oleh suami, atau dititipkan kepada nenek, saudara atau pengasuh, siapkan semua keperluannya, seperti:
- Susu atau ASI jika si kecil masih minum ASI
- Makanan yang biasa dimakan
- Siapkan menu dan petunjuk menyiapkan makanan untuk si kecil
- Jadwal makan
- Aktivitas dan perlengkapan yang diperlukan selama Moms pergi

Jangan bohongi anak

Jika ini pengalaman pertama meninggalkan si kecil, beritahu kepada si kecil bahwa Moms akan tugas keluar kota dan harus menginap di sana. Jelaskan pula siapa yang akan menemaninya selama Anda pergi. Misalnya, jika Moms tidak pulang pada sore hari, si kecil akan tidur dengan siapa. Tentu dengan bahasa yang mudah dia mengerti.

Usahakan untuk menelepon si kecil, karena hal ini dapat mengatasi rasa kangennya terhadap Moms. Sampaikan kepadanya dengan pasti kapan Anda akan kembali ke rumah. Dan bila memungkinkan, manfaatkanlah teknologi seperti video call atau chatting dengan webcam.

Jangan pernah membohongi si kecil. Bila ternyata ada perubahan rencana, sampaikan juga pada si kecil agar ia lebih sabar menunggu.

Jika moms akan bersalin

Banyak rumah sakit yang melarang anak kecil untuk ikut menjenguk. Nah, jika Moms harus meninggalkannya karena hendak bersalin, sebaiknya cari rumah sakit bersalin yang memerbolehkan si kecil untuk ikut menjenguk calon adiknya. Dan ajaklah si kecil untuk bertemu Anda pada siang hari.

Namun, bila ternyata tidak memungkinkan untuk mengajak si kecil, sampaikan bahwa Moms akan menginap di rumah sakit untuk melahirkan adik bayi.

Penting untuk orang di rumah

Untuk orang-orang yang ada di rumah, baik ayah, pengasuh, kakak maupun anggota keluarga lainnya, dibutuhkan kerjasama untuk menjaga si kecil selama Moms tidak ada di rumah. Harus diingat bahwa informasi yang diberikan kepada si kecil oleh Moms harus sama dengan informasi yang diberikan oleh orang yang menjaganya.

Sehingga si kecil tidak merasa dibohongi dan semakin cemas. Juga ingatkan bahwa aturan-aturan yang diterapkan untuk si batita Anda tetap berlaku, walaupun Anda tidak ada di rumah. Sehingga ketika Moms pulang, tidak kewalahan dengan perubahan yang terjadi. Misalnya, soal makan yang biasanya duduk di meja makan, jangan disuapi sambil main. Tidur malam di kamar tanpa televisi, jangan berubah menjadi tidur di sofa sambil menonton televisi.